Dr. Seto Mulyadi, M.Psi mengemukakan bahwa amarah yang dirasakan tiap individu dapat diatasi dengan berbagai cara, diantaranya adalah 1. Pelampiasan Amarah pada Benda Mati Karena pada dasarnya amarah merupakan bentuk emosi sesaat yang lebih baik dilampiaskan misal dengan menulis kejadian yang mengesalkan atau dengan latihan fisik juga dapat dengan berteriak di tempat yang luas seperti di pantai, lapangan, atau lainnya.
2. Komunikasikan Amarah setelah Reda dengan Diam Sejenak
dr. Elisabeth Hurlock memandang Temper Tantrum sebagai hal perkembangan emosional. Tantrum dapat disebabkan dari tingkat aktivititas, adaptasi, suasana hati, atau temperamen bawaan anak. Tantrum sering muncul pada anak usia 1 hingga 3 tahun meskipun tidak selalu berarti perilaku ini akan menghilang dengan sendirinya setelah anak mencapai usia 2 tahun. Biasanya, tantrum ini berlangsung selama 30 detik sampai 2 menit dan intensitas tertinggi atau tantrum buruk terjadi pada 30 detik pertama.
Berdasarkan data yang disampaikan departemen pendidikan Amerika 2006 diperkirakan di USA terdapat 1,46 sampai 2,46 juta anak (3% - 5%) dari populasi anak usia 1 sampai dengan 5 tahun yang mengalami tantrum dan gangguan ini dapat ditemukan dari semua budaya meski dengan prevelansi yang berbeda (U.S. departemen of education,2006,a leyci a moore)
Contoh ada suatu kasus :
Anak menjadi sering marah karena ibu selalu dengan paksa menyuruh anak buang air kecil saat anak sedang bermain. Kemarahan yang awalnya timbul karena anak dihentikan dai aktivitas bermainnya, akhirnya beralih pada situasi pergi ke kamar mandi bisa membangkitkan kemarahan anak.
Cara penanganannya :
1. Hindari pembatasan yang berlebihan terhadap kebebasan anak
2. Hindari tuntutan yang berlebihan
3. Hindari pemberian tugas yang di luar kemampuan anak
4. Tidak bersikap sewenang – wenang.
Tantrum juga bisa muncul pada saat anak berada di tempat umum atau keramaian, orang tua tidak perlu khawatir. Berikut ada tips untuk menanganiya, yaitu :
Tip no.1 : Mulailah dengan cerdas.
Beberapa persiapan yang seksama dapat menahan beberapa tantrums sebelum mereka mulai. Saat anda berada di rumah, bermainlah peraturan dalam skenario yang berbeda. Berikan kesempatan kepada anak-anak untuk mempraktekkan tanggapan mereka dalam berbagai situasi. Sebagai contohnya, jika batita anda tertarik pada sebuah mainan yang dimiliki oleh seorang anak yang tidak mau berbagi, apa yang bisa anak anda lakukan atau katakan? Lakukan melalui beberapa pilihan dan tekankan bahwa tidak setiap orang mau berbagi. Pertimbangkan untuk membawakan mainan anak anda sendiri.
Tip no.2 : Buatlah harapan-harapan awal. Penting juga untuk membuat harapan-harapan sebelum anda meninggalkan rumah. "Kita akan pergi ke toko untuk membeli susu, telur dan roti. Kita tidak akan membeli mainan." Pastikan anak anda mengulangi informasi ini kembali kepada anda, dan tetaplah membicarakan hal ini. "Kita tidak akan membeli mainan. Jack tidak akan menjerit atau menangis. Apakah kamu akan menjerit atau menangis?"
Pengulangan yang banyak akan membantu maksud anda, juga akan membuat anak anda mengulangi perkataan anda kembali kepada anda.
Tip no.3 : Bersiaplah
Jika anda tahu semua ibu-ibu yang lain membawa cemilan ke taman, bawalah sesuatu untuk dikunyah anak anda. Jangan memaksa anak anda berlari 3 jam dan mengharapkannya untuk tetap ceria dan tenang sepanjang waktu tanpa hadiah. Dan jangan membawa anda ke tempat makan yang akan membuat anda menunggu lebih dari satu jam untuk hidangan awal anda.
Tip no.4 : Perjelas peraturan-peraturan anda
Jika anda membuat kekecualian dalam sebuah peraturan, jelaskan dengan jelas mengenai apa yang sedang anda lakukan. Sebagai contoh, jika anda tidak pernah membeli es krim di taman, tetapi anda memilih untuk melakukannya hari ini untuk merayakan keberhasilan anak anda menggunakan jambangan (pot kecil untuk buang air), katakan dengan jelas. "Kita tidak biasanya membeli es krim di sini, tetapi hari ini berbeda. Hari ini kita akan membeli es krim karena kamu memakai jambangan! Hari ini berbeda dan khusus. Besok kita tidak akan membeli es krim, tetapi hari ini kita membeli es krim."
Tip no.5 : Abaikan penilaian dari orang-orang asing
Anda persiapkan, anda rencanakan - dan entah bagaimana hal itu tidak berhasil dengan baik. Sekarang, anda terjebak di tengah-tengah toko dengan anak yang menjerit-jerit, kereta yang penuh dengan barang-barang keperluan sehari-hari, dan kerumunan mata-mata yang memandang anda dengan tidak ramah pada setiap gerakan anda. Apa yang harus anda lakukan?
Pertama-tama, ingatlah bahwa orang-orang asing hanyalah --- orang-orang asing. Mereka bukan apa-apa. Setiap orang yang sebenarnya memiliki anak-anak hanya mengatakan sebuah doa dalam hati bahwa hari ini andalah yang berada di kursi panas. Penilaian dari orang lain?
Siapa yang memerlukannya? Singkirkan mereka dari pikiran anda, dan berkonsentrasilah pada anak anda. Juga ingatlah, meskipun kita biasanya berpikir setiap orang memandang kita, kebanyakan orang sebenarnya jauh lebih egois dan terlalu sibuk memikirkan diri mereka sendiri daripada memperhatikan orang lain.
Sekarang, jika anda tidak sedang terburu-buru, bawa anak anda ke tempat yang relatif sepi di toko dan letakkan ia di lantai, di dalam keranjang, di kursi, dimanapun. Duduk atau berdiri dekat-dekat anak anda dan keluarkan telpon selular anda, buku atau apapun yang lain yang bisa membuat anda terfokus (atau pura-pura fokus) selama beberapa menit. Jangan membuat alasan-alasan untuk tingkah lakunya, jangan minta maaf karena membawa anak, dan bersikap santai dalam membuat komentar-komentar yang menyindir untuk setiap orang yang merasa perlu mengomentari cara anda menjadi orang tua. Ingatlah, mereka bukan masalah anda.
Pada akhirnya anda anda akan tenang, dan anda dapat memberikannya sebuah pilihan: apakah kita mengakhiri perjalanan ini dengan sebagaimana mestinya, pulang ke rumah dan memiliki beberapa jenis suguhan, atau kita bayar sekarang, pulang ke rumah dan ia menghabiskan satu jam di dalam kamarnya.
Tip no.6 : Jangan menyerah
Tetapi bagaimana jika anda harus menyelesaikan belanjaan anda? Maka lakukan itu. Untuk kemungkinan yang lebih jauh, abaikan anak anda. Jangan menanggapi dan jangan menyerah pada godaan untuk mengatakan "Berhentilah merengek!" Jika anda mempunyai iPod, nyalakan. Salurkan kekuatan dalam Zen anda dan fokus untuk tidak mendengarkan anak anda.
"Tantrum menjadi sebuah masalah jika para orang tua menyerah terlalu cepat atau terlalu sering pada anak, mengajarkan kepada anak bahwa tantrum adalah cara yang efektif untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan." kata Diane Ryals, Unversity of Illionis Extension family life educator. Jadi, jangan menyerah. Lakukan apa yang perlu anda lakukan, bawa anak anda keluar ke mobil atau pulang kembali, dan biarkan ia tahu betapa kecewanya anda.
Tip no.7 : Tetap konsisten
Selama anda menangani tantrum dengan efektif di rumah -- itu dia, dengan mengabaikan mereka dan jangan menyerah -- mereka pada akhirnya mengurangi rengekan mereka saat anda keluar dan akan keluar. Meskipun sekarang ini kelihatannya sulit untuk percaya, akan datang hari dimana anda akan benar-benar meminta anak remaja anda untuk pergi bertamasya dengan anda. Sampai saat itu, tetaplah kuat, dan anda bisa mendapat beberapa es krim saat anda pulang ke rumah.